Wednesday, June 22, 2016

Review Film: A Copy of My Mind "Kisah Kehidupan Penduduk Ibu Kota Yang Nyata"

Salah satu karya Joko Anwar yang penyampaian cerita-nya berbeda dengan kebanyakan film Indonesia lainnya. Di film ini penonton digiring untuk mengikuti kisah orang-orang pinggiran Ibu kota alias orang yang terpinggirkan dibalik kehidupan gemerlap ibukota, film ini merupakan pengalaman bagi anda yang ingin menyaksiksakan tontonan yang jujur serta nyata dalam penyampaiannya. Tidak ada barang-barang produksi yang mewah di film ini yang ada hanyalah sepasang karakter yang dibawakan dengan chemistry yang natural antara kedua karakter nya dan naskah yang kuat, mengapa saya bilang begitu? Karena ketika menonton film ini yang ada di benak saya yaitu bagaimana ketika seseorang membuat film dengan budget sedikit dan beberapa orang pemain tetapi bisa menjadi sebuah sajian yang amat sangat menarik serta inovatif.


Sara (Tara Basro) adalah seorang wanita rantauan seperti pada umumnya, ia ngekos dimana tempatnya yang sangat sempit juga setiap subuh ia harus cepat bergegas ke kamar mandi untuk mengantri disana dan ia bekerja di salon sebagai pekerja facial, Karena keseringan ia menonton film-film yang ia beli di toko bajakan, ia bercita-citan untuk memiliki sebuah Home Theatre. Lalu ditempat lain ada Alek (Chicco Jericho) seorang penerjemah DVD bajakan yang kehidupannya begitu repetetif sama seperti Sari. Ia tidak memiliki telepon, SIM, bahkan KTP jadi sekirannya ia menghilang ia bakalan bak ditelan bumi tidak ada yang mencarinnya. Pada suatu hari ketika Sari komplen tentang DVD yang ia beli subtitle nya jelek, ia mengiginkan ganti rugi kepada pemilik toko itu, lalu kebetulan disana sada Alek yang sedang menyetor dvd bajakan. Lantas pemilik toko itu langsung menyuruh Sari komplen ke Alek. Sari pun komplen ke Alek tentang subtitle terjemahan nya yang jelek itu lalu dibalas oleh Alek dengan kata-kata "Kalau mau bagus, beli yang original". Sari pun meninggalkan tempat itu, selagi ia pergi ia mengambil kaset lain yang diketahui oleh Alek. Lalu dimulailah kisah cinta antara mereka berdua.
'A Copy of My Mind,' Ungkapan Jujur Joko Anwar
Bahkan ketika saya pertama kali mengetahui film ini pada tahun lalu, saya merasakan film ini bakalan jadi inovasi perfilmman Indonesia dan setelah mendapatkan kesempatan untuk menonton film ini saya yakin inilah inovasi perfilmman Indonesia. Ada banyak sekali pesan yang didapat oleh saya di film ini. Seperti yang pernah niat awal Joko Anwar untuk membuat film ini yaitu agar masyarakat Indonesia melihat kedepannya kehidupan orang Indonesia itu bagaimana atau sederhannya ia disini sedang membuat Kapsul Waktu. Seperti misalnya romansa Alek dan Sari yang begitu cepat menggambarkan kehidupan percintaan anak muda jaman sekarang yang tanpa pernah bertatap pun status bakalan sedang menjalin hubungan. Anyway, kelebihan utama film ini yaitu tadi kesederhanaan yang dimilikinya, dialog-dialog yang dilontarkan oleh pemainnya serta penampilan gemilang dari Tara Basro dan Chicco Jericho yang begitu natural.

Harapan saya pribadi yaitu semoga kedepannya semakin banyak nya film Indonesia yang kaya akan cerita dan kaya akan kualitas
My Rate: 9/10

No comments:

Post a Comment